Senin, 28 April 2014

KEYAKINAN ARAB BADUI



KEYAKINAN ARAB BADUI

Suatu saat Rasulullah SAW sedang melaksanakan thawaf di ka’bah. Pada saat itu ada seorang Arab Badui yang menarik perhatian beliau. Orang Badui tersebut berthawaf dihadapan beliau, sambil berdzikir dan menyeru , “Ya Karim! Ya Karim!”.
Entah mengapa tiba-tiba Rasulullah SAW menirunya, membaca “Yakarim! Ya Karim!” dengan suara sedikit lebih keras. Setelah beberapa kali putaran, Arab Badui itu berhenti dan merasa seperti diolok-olok, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang  laki-laki gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.
Arab Badui itu berkata, “wahai orang gagah nan tampan! Apakah engkau sengaja memperolok-olokku, karena aku ini orang arab Badui? Kalau bukan karena ketampananmu dan tempat suci ini, pasti engkau akan aku laporkan kepada Muhammad Rasulullah SAW”.
Mendengar kata-kata orang arab badui itu, Rasulullah SAW tersenyum, “Apakah engkau belum pernah bertemu nabimu, wahai orang Arab Badui?”
                “belum” jawab orang badui,
                “jadi bagaimana engkau percaya kepadanya?”,
                “saya percaya dengan mantap atas kenabianya, sekalipun saya belum penah mengenalinya, dan saya membenarkan atas apa yang beliau sampaikan, sekalipun saya belum pernah bertemu dengan beliau” kata orang Arab Badui dengan yakin tanpa terlihat keraguan sedikitpun.
                “wahai orang Arab Badui! Ketahuilah saya ini nabimu di dunia dan penolongmu di akhirat!’ kata Rasulullah SAW.
                Melihat Rasulullah SAW di hadapannya, Arab Badui itu tercengang, seperti tak percaya kepada dirinya”.
                “anda ini Nabi Muhammad SAW?”
                “Ya” jawab Rasulullah SAW.
                Orang Arab Badui itu langsung bersujud untuk mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat hal itu, beliau langsung menarik tubuh orang badui itu “ Wahai oarng Arab Badui! Janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada majikanya. Ketahuilah, Allah SWT mengutusku bukan untuk menjadi oarang yang sombong, yang meminta dihormati, atau diagungkan. Tapi sebagai penyampai kabar gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita ancaman bagi oarang yang ingkar kepada-Nya”
Ketika itu tibalah malaikat Jibri AS turun dan berkata “ Ya Muhammad!Allah SWT menyampaikan salam kepadamu, dan berfirman ‘katakanlah kepada orang Arab Badui itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah SWT. Ketahuilah bahwa Allah SWT akan menghisabnya di hari kiamat nanti, akan menimbnag semua amalnya, baik yang kecil maupun yang besar!” setelah menyampaikan hal itu, jibril kemudian pergi dari tempat itu.
“demi keagungan dan kemuliaan Allah SWT, jika Alah SWT akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hambapun akan membuat perhitungan dengan-Nya!” kata Arab Badui itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungakan dengan Allah SWT?” Tanya Rasulullah SAW denagn nada sedikit heran.
“Jika Allah SWT akan memperhitungkaan semua amalan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa besar maghfirah dan pertolongan-Nya. Jika Allah SWT memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Allah SWT memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa besar
kedermawanan-Nya!”
                Mendengar perkataan orang Arab Badui itu, Rasulullah SAW pun membenarkannya dan membuatnya terharu sampai air mata beliau mengaliri pipi. Lantaran itu malaikat Jibril AS turun lagi. “Ya Muhammad! Allah SWT menyampaikan salam kepadamu, dan berfirman ’Berehentillah engkau menangis! sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia berguncang. Nah katakan kepada sahabatmu itu, bahwa Allah SWT tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatanya. Allah SWT sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi sahabatmu di surga nanti!”
                Betapa gembiranya orang Arab Badui itu, mendengar kabar gembira tersebut. Ia menasngis bahagia karena tidak berdaya menahan keharuan yang melanda batinnya. tak disangka, hari itu adalah hari istimewa yang tak akan pernah dilupakanya, dapat bertemu dengan Rasulullah SAW secara langsung, dan dijamin masuk surga oleh Allah SWT.
Subhanallah...


*inspirasi istimewa Rasulullah SAW, oleh : Ma'ruf Ismail