Minggu, 07 Juli 2013

Agar Kehidup Menjadi Lebih Hidup bersama Bang Tere Liye



Tentang Hidup

Kita diperintahkan oleh agama ini untuk memaafkan. Pemaaf adalah ahklak mulia. Memaafkan siapapun yang menyakiti kita. Memaafkan semua kejadian yang menyakitkan.

Tetapi jelas, memberikan kesempatan kedua, adalah sepenuhnya hak kita. Dan itu tidak ada hubungannya dengan tulus atau tidak tulus memaafkan. Itu sederhana soal jangan biarkan kita jatuh ke lubang yang sama dua kali.

--tere liye


Diamnya jauh lebih menyakitkan dibandingkan marahnya. Aku lebih baik dimarahi karena bertanya banyak hal kepadanya, dibandingkan tatapan kosong.

--Tere Liye, novel 'Daun yang jatuh tak pernah membenci angin'

"Kalau hati kita sedang banyak pikiran, gelisah, ingatlah kita selalu punya teman dekat. Mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya diabaikan. Nah, itulah tips terhebatnya. Habiskan masa-masa sulit kita dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan."

--Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"

"Aku tahu apa artinya sebuah kesedihan, aku pernah mengalaminya. Percuma berdiri disini sepanjang hari, sepanjang tahun, tidak akan membantu. Tidak ada yang bisa membantu selain terus menyibukkan diri dan membiarkan waktu menjadi obatnya."

--Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

"Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti, walau menyakitkan itu harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan."

--Tere Liye, novel "Tegar"

Ketika kita memiliki teman, maka bukan berarti kita pasti akan selalu bersamanya. Ada masa-masa kita harus pindah, mengambil kesempatan, melanjutkan sekolah, pekerjaan. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah berpisah, maka selesai begitu saja.

Itulah gunanya persahabatan yang sejati, teman lama selalu menjadi teman, atau malah lebih spesial saat bertemu kembali, menjalin kontak kembali. Hei, jika HP, laptop, komputer, mengasyikkan kalau punya yang baru, tapi teman, semakin lama, semakin mengasyikkan.

Selalu begitu.

*Tere Lije, repos



Tentang Rasa

Jangan biarkan 'perasaan' kalian berserakan, berceceran di facebook atau twitter. Orang yang ingin kalian cari2 perhatian toh tidak akan memperhatikannya.

Laki2 yang paham, wanita yang mengerti, tidak akan menumpahkan perasaannya di dinding jejaring sosial. Terlihat sekali, lebay. Ibarat air tumpah, itu justeru berbahaya, bikin terpeleset, mengganggu. Ada banyak cara lain menyalurkan perasaan, bikin tulisan, bikin puisi, malah bisa menerbitkan buku.

--Tere Lije

Ketika kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya. Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu saja.

Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka seseorang tersebut, atau malah lebih.

--Tere Lije
*kalimat2 ini tidak bisa digunakan untuk aktivitas pacaran kalian;

Ada yang menunggu, menunggu dan terus menunggu, hanya untuk tahu diakhirnya kalau seseorang itu justeru tidak sedang menunggu dirinya.

Cinta memang gila. Maka itulah gunanya akal sehat, akan memberikan keseimbangan.

--Tere Lije

“Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.”

--Tere Liye, novel 'Eliana'

“Ajarkan aku untuk selalu memiliki hati yang cantik.

Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.”

--Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya"

Salah satu penyebab gagalnya sebuah hubungan adalah karena kita berlebihan menganggap seseorang itu sempurna. Maka, ketika ada sesuatu yang mengecewakan, sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan di awal, masalahnya akan membesar dan kemana2.

Kita harus tahu, bahkan dalam pernikahan paling legendaris dalam sejarah sekalipun (seperti Ali dan Fatimah), kita harus menyadari, tidak ada yang sempurna. Masalah akan muncul di mana-mana.

Kemauan kita untuk melewatinyalah yang membuat sebuah hubungan akan langgeng.

*Tere lije

Orang2 yg merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan kabar baik, boleh jadi doa2nya menguntai tangga yg indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti yg lebih baik.

--Tere Liye

Terlalu mencintai sesuatu, seringkali membuat kita buta. Tutup mata dengan kekurangan2, yang boleh jadi merusak.

Terlalu membenci sesuatu, juga seringkali membuat kita buta. Tutup mata dengan kebaikan2, yang boleh jadi bermanfaat.

--Tere Liye

“Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Ia tidak pernah tersesat sepanjang kalian memiliki sesuatu. Apa sesuatu itu? Tentu saja bukan GPS, alat pelacak, dan sebagainya, sesuatu itu adalah pemahaman yang baik bagaimana mengendalikan perasaan.”

— Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"

spesial


*Sahabat baik

Sahabat baik seperti belajar naik sepeda
Walaupun lama tak bersua,
Jarak dan waktu memisahkan,
Saat bertemu kembali, tetap sama
Mungkin sedikit kaku di awalnya, tapi sama menyenangkan

Sahabat baik laksana lukisan bersejarah
Walaupun muncul teman baru
Tempat baru, sekolah baru, pekerjaan baru
Selalu ada tempat meletakkan lukisan tersebut
Di ruangan terbaik, dan semakin bernilai
Di antara benda-benda istimewa lainnya

Sahabat baik seperti hujan
Yang menyiram lembut tanah gersang nan tandus
Agar tumbuh benih-benih manfaat
Besok lusa tinggi menjulang karena kepedulian
Selalu begitu, tak pernah berhenti

Aduhai,
Sahabat baik bagai weker, dia mengingatkan
Sahabat baik bagai helm, dia melindungi
Pun bagai sapu lidi, tiada guna sapunya kalau hanya sehelai lidi
Sahabat baik adalah segalanya

Dan tentu saja
Dia lebih istimewa dibanding HP, laptop, gagdet kita
Yang pasti dibuang saat rusak atau ketinggalan jaman
Sahabat baik selalu sebaliknya: semakin lama, semakin istimewa
Selalu spesial.

*Tere Liye

Syuhaidah Sufandi matur suwun telah menemukan tulisan ini. hehehehe

Nabi Muhammad Saw manusia Teristimewa



Perbedaan Nabi Muhammad Saw denagn manusia biasa

Nabi Mampu Melihat Dari Belakang            
Muslim meriwayatkan dari sahabat Anas bahwasanya rasul bersabda “Wahai manusia, sesungguhnya saya adalah imam kalian maka janganlah mendahului saya ruku dan sujud karena saya bisa melihat kalian dari arah depan maupun belakang”
Diriwayatkan dari Abu Huraira bahwasanya nabi bersabda “ sesungguhnya saya dapat melihat sesuatu dari arah belakangku sebagaimana dari arah depanku”

Ketiak Nabi
Al-bukhori dan Muslim meriwayatkan dari sahabat Anas, ia berkata  “saya melihat rasulullah Saw berdo`a seraya mengangkat kedua tangan beliau, hingga kedua ketiaknya terlihat”.
Ibnu Sa`ad meriwatkan dari Jabir ia berkata “Nabi Muhammad Saw itu ktika bersujud, warna putih kedua ketiak beliau terlihat”. Dalam banyak hadits dari sekelomopk sahabat terdapat keterangan yang menjelaskan putihnya kedua ketiak beliau.
Al Muhib at Thobari berkata “salah satu keistimewan beliau adalah bahwa ketiak semua orang berubah warnanya, kecuali beliau”. Al-Qurtubi mengemukakan pendapat yang sama “dan sesungguhnya ketiak beliau tidak berambut”.

Nabi Tidak Menguap
Al-Bukhori meriwayatkan dalam Tarikh, dai yazid bin Al Asham, beliau berkata “tidak pernah sekalipun Nabi Menguap”.

Air Keringat Nabi
Muslim meriwayatkan dari sahabat Anas, ia berkata “Rasulullah masuk menemui kami lalu beliau tidur siang. Saat tidur, badan beliau mengeluarkan keringat, ibuku datang membawa botol, kemudian ia menyeka keringat Nabi denagn kain. Lalu Nabi Terjaga dan bertanya “apa yang kamu lakukan Ummu sulaim?” “kerinagt ini akan saya jadikan minyak wangi yang paling wangi”. Jawab ibuku.

Tinggi Badan Nabi
Dari Aisyah ra, ia berkata “rasulullah bukan lelaki ayng berpostur tinggi atau terlalu pendek. Jika berjalan sendirian, postur badan beliau ideal. Jika berjalan dengan orang yang tinggi, tinggi badan beliau akan melampuinya. Terkadang beliau berjalan didampingi oleh dua orang yang berpostur tinggi, tapi tinggi badan beliau mengalahkan keduanya. Jika keduanya meninggalkan beliau, beliau adalah oarng yang berpostur badan sedang”.

Bayangan Nabi
Al- Hakim dan At Turmudzi meriwayatkan dari dzakwan , bahawasannya rasulullah tidak memiliki bayangan baik dibawah terpaan sinar matahari ataupun bulan. Ibnu Sab`in berkata, “salah satu keistimewaan nabi Saw adalah bayangan beliau tidak jatuh diatas tanah, dan sesungguhnya beliau adalah cahaya. Jika beliau berjalan di bawah terpaan sinar matahari atau bulan, banyangan beliau tidak terlihat. Sebagian ulama` berkata fakta ini diperkuat oleh sebuah hadist dalam do`a beliau, “jadikanlah saya cahaya”.

Terhindarnya Nabi Dari Lalat
Al-Qadhi iyadh dalam As Syifa` Dan Al Azafy dalam maulidnya, mengatakn bahwa “salahsatu keistimewaan nabi Saw adalah tidak dihinggapi lalat”.
Ibnu sab`in dalam Al-Khashaish menyebutkanya dengan redaksi sebagai berikut, “tidak ada seekor nyamuk pun yang hinggap diatas pakaian nabi Saw”. Ia menambahkan, termasuk keistimewaan nabi Saw juga adalah bahwa kutu tidak menyakitinya.

Darah Nabi
Al-Bazzar, Abu Ya`la, at Tobroni, Al-Hakim dan Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair bahwa ia datang kepada nabi saw pada saat beliau sedang berbekam. Setelah selesai berbekam beliau berkata, “wahai Abdullah , pergilah dan tumpahkanlah darah ini di tempat yang tidak di ketahui orang”. Lalu Abdullah meminum darah tersebut. Ketika ia kembali Nabi brtanya “apa yang kamu lakukan?” “saya letakkan darah tersebut dalam tempat paling tersembunyi yang saya tahu bahwa tempat itu tersembunyi dari manusia”. Jawab Abdullah bin Zubair. “mungkinkah engkau meminumnya?” kata nabi. “benar” jawab Abdullah. “celakalah manusia karena kamu dan celakalah kamu karena mereka,” kata nabi. Akhirnya, orang orang menganggap bahwa kekuatan yang dimiliki Abdullah bin Zubair akibat meminum darah Nabi Muhammad Saw.

*konsepsi

sayyid muhammad almaliki