I`JAZ AL QUR`AN
KATA PENGANTAR
Bissmillahirohmanirrohim,
segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, dengan
rahmat dan nikmat tersebut semoga kita dapat menggunakannya untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kita kepadaNya.
Alhamdullilahirobbil`alamin,
atas izinNya makalah ini telah selesai tepat pada waktunya. Tugas makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur`an yang telah diberikan
beberapa waktu yang lalu.
Terimakasih teruntuk bapak dosen
yang telah memberiakn tugas ini, sehingga kami terpacu untuk mnjadi dan memberi
yang terbaik untuk umat islam dan bangsa ini. Sebagai manusia biasa yang banyak
kekurangannya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada makalah ini dan
kaim mohon kritik dan saran yang membangun agar tugas pembuatan makalah ini
semakin baik lagi kedepannya.
Brabo,
15 Januari 2013
Naila
Iffah Fithriyyah
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kehadiran
al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, merupakan sebuah Maha Karya
yang Agung dari Allah Swt sebagai sebuah landasan dan pedoman hidup manusia.
Yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Dengan kedatangan al-Qur’an yang
original dari Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad merupakan penyempurna
terhadap kitab-kitab sebelumnya.
Ini merupakan bukti kemukjizatan al-Qur’an yang tiada seorangpun yang dapat menirunya dan mendatangkan hal semisalnya.
Ini merupakan bukti kemukjizatan al-Qur’an yang tiada seorangpun yang dapat menirunya dan mendatangkan hal semisalnya.
B.
Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan I’jazul
Qur’an ?
2. Ada berapa macam I’jaz dalam
al-Qur’an?
3. Ada berapa segi kemu’jizatan yang
terkandung dalam al-Qur’an?
C. Tujuan penulisan Makalah
Untuk memahami nilai nilai i`jaz al qur`an dan menambah
keimanan terhadap Allah Swt. Rasul muhammad Saw dan Al qur`a
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN IJAZ QURAN DAN MUKJIZAT
a.
Pengertian i’jaz menurut bahasa:
Kata I’jaz adalah isim mashdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang
mempunyai arti “ketidakberdayaan atau keluputan” (naqid al-hazm). Kata i’jaz
juga berarti “terwujudnya ketidakmampuan”, seperti dalam contoh: a’jaztu zaidan
“aku mendapati Zaid tidak mampu".
b.
Pengertian i’jaz secara istilah:
-
Penampakan kebenaran pengklaiman kerasulan nabi Muhammad SAW
dalam ketidakmampuan orang Arab untu menandingi mukjizat nabi yang abadi, yaitu
al-Quran.
-
Perbuatan seseorang pengklaim bahwa ia menjalankan fungsi
ilahiyah dengan cara melanggar ketentuan hukum alam dan membuat orang lain
tidak mampu melakukannya dan bersaksi akan kebenaran klaimnya.
c.
Pengertian mukjizat:
هي أمر خارق للعادة مقرون بالتحدي سالم عن
المعارضة يظهر على يد مدعي النبوة موافقاً لدعواه
Mukjizat
adalah Sebuah perkara luar biasa (khoriqun lil ‘adah) yang disertai
tantangan (untuk menirunya), yang Selamat dari pengingkaran, dan muncul pada
diri seorang yang mengaku nabi menguatkan /menyesuaikan dakwahnya.
Catatan
: Dari pengertian mukjizat di atas, maka ada beberapa syarat disebut
mukjizat,yaitu :
1)
Hal yang di luar kebiasaan : seperti tongkat berubah ular,
menghidupkan orang mati, dll
2)
Disertai Tantangan : untuk meniru, agar mereka yang
ditantang merasa 'tidak mampu' untuk kemudian mengakui bahwa itu dari Allah SWT
3)
Selamat dari pengingkaran : artinya tantangan itu berupa
sebuah tantangan yang layak bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Misalnya :
tantangan membuat Al-Quran untuk orang Arab yg berbahasa Arab, bukan untuk
orang Jawa.
4)
Muncul dari Nabi : untuk menguatkan risalah kenabiannya,
jika bukan dari nabi biasa disebut dengan Karomah.
2.
PEMBAGIAN JENIS MUKJIZAT & HIKMAHNYA
Secara umum mukjizat dapat
digolongkan menjadi dua klasifikasi, yaitu:
a) Mu’jizat
Indrawi (Hissiyyah)
Mukjizat jenis ini diderivasikan
pada kekuatan yang muncul dari segi fisik yang mengisyaratkan adanya kesaktian
seorang nabi. Secara umum dapat diambil contoh adalah mukjizat nabi Musa dapat
membelah lautan, mukjizat nabi Daud dapat melunakkan besi serta mukjizat
nabi-nabi dari bani Israil yang lain.
b)
Mukjizat Rasional (’aqliyah)
Mukjizat ini tentunya sesuai dengan
namanya lebih banyak ditopang oleh kemampuan intelektual yang rasional. Dalam
kasus al-Quran sebagai mukjizat nabi Muhammad atas umatnya dapat dilihat dari
segi keajaiban ilmiah yang rasional dan oleh karena itulah mukjizat al-Quran
ini bias abadi sampai hari Qiamat.
Hikmah pembagian Mukjizat :
Imam Jalaludin as-Suyuthi, berkomentar mengenai hikmah pembagian mukjizat
tersebut dimana beliau berpendapat bahwa kebanyakan maukjizat yang
ditanpakkan Allah pada diri para nabi yang diutus kepada bani Israil adalah
mukjizat jenis fisik. Beliau menambahkan hal itu dikarenakan atas lemah
dan keterbelakangan tingkat intelegensi bani Israil.
Sementara, sebab yang melatarbelakangi diberikannya mukjizat rasional atas umat
nabi Muhammad adalah keberadaan mereka yang sudah relative matang dibidang
intelektual. Beliau menambahkan, oleh karena itu al-Quran adalam meukjizat
rasional, maka sisi i’jaznya hanya bisa diketahui dengan kemampuan intelektual,
lain halnya dengan mukjizat fisik yang bias diketahui dengan instrument
indrawi.
Meskipun al-Quran diklasifikasian sebagai mukjizat rasional ini tidak serta
merta menafikan mukjizat-mukjizat fisik yang telah dianugerahkan Allah
kepadanya untuk memperkuat dakwahnya.
3.
PERBEDAAN MUKJIZAT QURAN DENGAN NABi-NABI SEBELUMNYA
Ada beberapa perbedaan besar antara
mukjizat Al-Quran dengan mukjizat para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain :
a)
Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai dengan berlalunya
zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa menyaksikan mukjizat tersebut.
Sementara Al-Quran adalah mukjizat yang terjaga, abadi dan berkelanjutan.
Karenanya hingga hari ini masih banyak temuan-temuan tentang mukjizat Al-Quran.
b)
Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada 'penakjuban pandangan', sementara
mukjizat Al-Quran mengarah pada 'pembukaan hati dan penundukan akal', karena
itu daya pengaruhnya lama dan bertahan. Sementara mukjizat 'pandangan' kadang
begitu mudah terlupakan.
c)
Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak
bersesuain, karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian atau
membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah SWT. Contoh : menghidupkan orang
mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan langsung dengan isi kitab Taurat
dan Injil. Sementara Al-Quran benar-benar mukjizat yang bersesuaian dan
menguatkan isi risalah kenabian.
4.
BIDANG MUKJIZAT AL-QURAN
Mukjizat al-Quran terdiri dari
berbagai macam segi mukjizat, antara lain :
A.
Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I'jaz Lughowi)
Sejarah telah menyaksikan bahwa bangsa Arab pada saat turunnya al-Quran telah
mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh bangsa satu pun yang ada
didunia ini, baik sebelum dan sesudah mereka dalam bidang kefashihan bahasa
(balaghah). Mereka juga telah meramba jalan yang belum pernah diinjak orang
lain dalam kesempurnaan menyampaikan penjelasan (al-bayan), keserasian dalam
menyusun kata-kata, serta kelancaran logika.
Oleh karena bangsa Arab telah mencapai taraf yang begitu jauh dalam bahasa dan
seni sastra, karena sebab itulah al-Quran menantang mereka. Padahal mereka
memiliki kemampuan bahasa yang tidak bias dicapai orang lain seperti kemahiran
dalam berpuisi, syi’ir atau prosa (natsar), memberikan penjelasan dalam langgam
sastra yang tidak sampai oleh selain mereka. Namun walaupun begitu mereka tetap
dalam ketidakberdayaan ketika dihadapkan dengan al-Quran.
B.
Segi isyarat ilmiah ( I'jaz Ilmi)
Pemaknaan kemukjizatan al-Quran
dalam segi ilmiyyah diantaranya :
1)
Dorongan serta stimulasi al-Quran kepada manusia untuk selalu berfikir keras
atas dirinya sendiri dan alam semesta yang mengitarinya.
2)
Al-Quran memberikan ruangan sebebas-bebasnya pada pergulan pemikiran ilmu
pengetahuan sebagaimana halnya tidak ditemukan pada kitab-kitab agama lainnya
yang malah cenderung restriktif.
3)
Al-Quran dalam mengemukakan dalil-dalil, argument serta penjelasan ayat-ayat
ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya baru terungkap
pada zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar sekarang ini. Diantaranya
adalah :
a.
Isyarat tentang Sejarah Tata Surya .
Allah SWT berfirman : “Dan Apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga
beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30).
b.
Isyarat tentang Fungsi Angin dalam Penyerbukan Bunga
Allah SWT berfirman : “Dan
Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami
turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. Al-Hijr: 22)
c.
Isyarat tentang Sidik Jari manusia
Allah SWT berfirman : “ Bukan
demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna" . (QS Al-Qiyamah 4)
Catatan : Banyak buku yang sudah di
tulis mengenai masalah Keajaiban Ilmiah Al-Quran, ada yang menyebutnya dengan
Mukjizat Ilmiah, dan ada pula yang membuat bahasan lain dan menyebutnya dengan
Tafsir Ilmiah. Beberapa ulama berbeda pendapat tentang tafsir Ilmiah, khususnya
jika yang terjadi adalah memaksakan ayat-ayat Quran untuk koheren dengan
teori-teori ilmiah hasil penelitian manusia. Rujuk kembali perbedaan seputar
ini dalam kitab : Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran (Kaifa nata'amal
ma'al quran) -Dr.Yusuf Qaradhawi.
C.
Segi Sejarah & pemberitaan yang ghaib (I'jaz tarikhiy)
Surat-surat dalam al-Quran mencakup banyak berita tentang hal ghaib.
Kapabilitas al-Quran dalam memberikan informasi-informasi tentang hal-hal yang
ghaib seakan menjadi prasyarat utama penopang eksistensinya sebgai kitab
mukjizat. Diantara contohnya adalah:
1.
Sejarah / Keghaiban masa lampau.
Al-Quran sangat jelas dan fasih
seklai dalam menjelaskan cerita masa lalu seakan-akan menjadi saksi mata yang
langsung mengikuti jalannya cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah
tersebut yang tidak terbukti kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi Musa
& Firaun, Ibrahim, Nabi Yusuf, bahkan percakapan antara anak-anak Adam as.
2.
Kegaiban Masa Kini
Diantaranya terbukanya niat busuk
orang munafik di masa rasulullah. Allah SWT berfirman : Dan di antara
manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah
penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqoroh: 204)
3.
Ramalan kejadian masa mendatang
Diantaranya ramalan kemenangan
Romawi atas Persia di awal surat ar-Ruum.
D.
Segi petunjuk penetapan hukum ( I'jaz Tasyri'i)
Diantara hal-hal yang mencengangkan akal dan tak mungkin dicari penyebabnya
selain bahwa al-Quran adalah wahyu Allah, adalah terkandungnya syari’at paling
ideal bagi umat manusia, undang-undang yang paling lurus bagi kehidupan, yang
dibawa al-Quran untuk mengatur kehidupan manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia. Meskipun memang banyak aturan hukum dari Al-Quran yang secara 'kasat
mata' terlihat tidak adil, kejam dan sebagainya, tetapi sesungguhnya di balik
itu ada kesempurnaan hukum yang tidak terhingga.
Diantara produk hukum Al-Quran yang menakjubkan dan penuh hikmah tersebut
antara lain :
a.
Hukuman Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dsb (QS An-Nuur 2-3)
b.
Hukuman Qishos bagi Pembunuhan ( QS Al-Baqoroh 178-180)
c.
Hukum Waris yang detil (QS An- Nisa 11-12)
d.
Hukum Transaksi Keuangan dan Perdagangan.(QS Al-Baqoroh 282)
e.
Hukum Perang & Perdamaian. (QS Al-Anfal 61)
f.
Dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa i’jazul
Qur’an merupakan bagian terpenting dari Ulumul Qur’an, karena i’jazul Qur’an
berfungsi sebagai pembawa kebenaran, bahwa al-Qur’an yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad saw adalah murni dari Allah SWT dan tidak ada unsur-unsur apapun
yang bisa menandingi arti dan makna yang terkandung dalam al-Qur’an walau satu
ayat, sekalipun dia seorang pakar pujangga sastra dan ahli dalam seni bahasa
Arab, dan kita wajib mengimani dan tidak boleh mengingkari kemurnian al-Qur’an.
Penutup
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat
bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi kita semua. Apabila ada kesalahan
dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini saya memohon maaf dan kritik serta
saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar